Bagi seorang pelamar kerja, memahami cara membuat CV yang baik adalah salah satu hal yang paling penting untuk dikuasai, agar bisa secepatnya mendapatkan pekerjaan.
Jika saat ini kamu sedang berjuang untuk melamar pekerjaan di berbagai perusahaan, namun belum juga mendapatkan panggilan, maka salah satu kemungkinan adalah CV kamu tidak menarik bagi pelamar kerja.
Nah, di artikel ini saya akan jelaskan step-by-step panduan lengkap membuat CV yang baik dan benar dan sekaligus menarik bagi perekrut. Sehingga kamu bisa tampil menonjol dibanding ribuan pelamar kerja lainnya.
Kita akan sama-sama belajar tentang;
- Pentingnya CV yang baik dan benar bagi seorang pelamar kerja
- Bagaimana seorang perekrut melihat dan menyeleksi CV
- Format CV yang baik berdasarkan kebutuhan
- Poin-poin penting yang wajib ada dalam CV
- Mendesain CV menggunakan Template online menggunakan Canva
Cara ini telah banyak digunakan oleh orang dan juga yang telah saya pakai dan berhasil mendapatkan pekerjaan impian. Semoga kamu juga ya..
So, Pastikan kamu baca sampai selesai…
Apa Itu CV (Curriculum Vitae)? Apa bedanya dengan Resume?
Di Indonesia umumnya orang menyamaratakan antara CV dan resume.
CV (Curriculum Vitae) sebenarnya jika diartikan dalam bahasa indonesia artinya adalah daftar riwayat hidup.
Nah, karena namanya daftar riwayat hidup maka umumnya CV ini berisi penjelasan panjang lebar mengenai perjalanan panjang hidup seseorang dari A-Z.
CV umumnya digunakan untuk kepentingan-kepentingan resmi dan formal seperti pendidikan atau dibacakan untuk mengenang perjalanan hidup seseorang yang telah meninggal.
Nah, lantas apakah CV bisa digunakan untuk melamar pekerjaan?
Untuk keperluan melamar pekerjaan, sebenarnya dokumen yang lebih cocok adalah resume.
Resume adalah penjelasan singkat mengenai kualifikasi seseorang dalam mencocokkan dengan jenis pekerjaan yang dilamar.
Umumnya resume itu dibuat tidak harus panjang lebar, tetapi hanya menuliskan hal-hal yang dianggap relevan dengan jenis pekerjaan yang ingin dilamar.
Dalam artikel ini yang kita akan buat adalah resume. Tapi karena kita familiar menyebutnya dengan CV, maka kita sepakati saja menggunakan istilah CV.
CV (Curriculum Vitae) | Resume |
Dokumen Panjang Lebar | Dokumen pendek disesuaikan kebutuhan |
Terdiri lebih dari 2 halaman | Terdiri kurang dari 2 halaman |
Bersifat kronologis a-z | Bersifat fungsional sesuai kebutuhan |
Untuk kepentingan pendidikan | Untuk kepentingan melamar pekerjaan |
Bersifat statis | Bersifat dinamis |
Pentingnya CV yang Stand Out Bagi Seorang Pencari Kerja
Pertanyaan bagi banyak orang mungkin adalah “kenapa sih kita perlu repot-repot membuat dan mendesain CV yang cantik?”
“Kenapa gak pake kertas CV yang biasa dijual tempat fotocopy-an? Tinggal isi, gak perlu repot-repot desain.”
Jawabannya adalah karena kamu ingin tampil stand out (menonjol) dibanding pelamar lain.
Kamu juga ingin menggaet hati HRD agar memperhatikan dan membaca CV kamu lebih lanjut, kemudian memberi kesempatan kamu untuk menjelaskan lebih detail mengenai diri kamu di tahap wawancara.
Menurut sebuah hasil study dar AGI Consulting & Recruiting sebuah agency perekrutan online menyebutkan bahwa 8 dari 10 CV dibuang/diabaikan oleh HRD hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja.*1)
Bayangkan apa jadinya kalau kamu sudah mendesain CV capek-capek, kemudian dibuang begitu saja, bahkan tidak dibaca sama sekali.
Bagaimana mungkin kamu bisa dapat pekerjaan impianmu?
Nah, itulah mengapa kamu perlu serius dalam mendesain CV yang baik dan menarik bagi seorang HRD. Kalau dalam mendesain CV saja kamu tidak serius, bagaimana HRD bisa yakin kamu bisa bekerja dengan serius.
Bagaimana Recruiter Membaca Sebuah CV?
Ini penting untuk kamu pahami, agar kamu sebagai pelamar bisa memahami bagaimana seorang HRD menilai dan membaca sebuah CV.
Tentu tujuannya agar kamu bisa mendesain CV dan format CV agar poin-poin penting dalam CV kamu bisa ditangkap dan dipahami oleh HRD dengan lebih cepat dan lebih baik.
Sekarang bayangkan, di atas meja seorang HRD ada tumpukan CV yang siap untuk diseleksi.
Seperti yang saya bilang tadi kamu akan terlalu naif, kalau menganggap bahwa HRD akan membaca satu persatu berkas lamaran itu.
Faktanya, mereka tidak membaca. Mereka men-scan (memindai) CV secara sekilas. Menurut sebuah study menyebutkan bahwa rata-rata HRD memindai sebuah CV dalam waktu 5 detik saja. *2)
Mereka membuka amplop lamaran itu, kemudian melihat berkas-berkasnya, mungkin ada foto disana, tentu mata mereka akan tertuju pada foto terlebih dahulu.
So, pastikan jika kamu menyertakan foto dalam lamaran kamu, foto itu dibuat dengan baik, profesional, senyum dan membahagiakan.
Kemudian HRD akan mencari berkas CV kamu. (Ini berkas yang paling penting dari semuanya).
Nah, dalam melihat CV, berdasarkan hasil penelitian, HRD melakukan Scanning dari sudut kiri atas, kemudian ke kanan, kemudian selanjutnya ke bawah dan semakin ke bagian kiri bawah.
Jadi jika gerakan bola mata HRD dilacak, maka gerakan itu membentuk huruf F seperti berikut.
Nah, pastikan dalam menulis CV, kamu menempatkan poin penting di bagian atas cv kamu. Kamu bisa mengkombinasikan pola ini dengan format CV yang akan dibahas selanjutnya.
Misalnya ketika kamu ingin menekankan poin pengalaman kerja kamu di dalam CV, maka kamu bisa menempatkan poin itu pada bagian atas.
Format CV Yang Baik & Benar
Sebenarnya tidak ada aturan baku mengenai format CV yang baik dan benar.
Namun sebuah CV harus dibuat dengan struktur yang tepat agar poin-poin penting yang bisa menjual bisa dilihat dan ditangkap oleh HRD.
Nah, untuk itu ada 3 jenis format CV yang umum digunakan terkait dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing lowongan pekerjaan.
1. Chronological Resume
CV atau resume jenis ini adalah format CV yang didesain untuk menonjolkan pengalaman kerja dan perkembangan karir seseorang dari waktu ke waktu.
Jenis format ini cocok untuk mereka yang sudah punya beberapa pengalaman kerja dan ingin melamar untuk posisi pekerjaan level menengah ke atas.
Dengan format ini HRD bisa memfokuskan perhatian pada bagaimana kamu sebagai pelamar bertumbuh dari menjalani pekerjaan yang selama ini kamu kerjakan.
Contoh Format CV Chronological
2. Functional Format
Format CV jenis ini lebih mengedepankan skill dan kemampuan seseorang pelamar, dan hal itulah yang ingin dijual kepada HRD.
Berbeda dari format sebelumnya, Functional Format ini cocok untuk orang-orang yang
- belum memiliki pengalaman kerja yang lama.
- Fresh Graduate.
- Sudah punya pengalaman kerja namun sering berpindah-pindah pekerjaan.
- Freelancer yang punya skill di bidang tertentu dan telah mengerjakan banyak project secara freelance.
Contoh Format CV Functional
3. Combination Format
Jenis format CV ketiga ini adalah gabungan dari 2 format sebelumnya.
Caranya dengan tetap memfokuskan CV pada skill-skill yang dimiliki namun juga menggambarkan riwayat pengalaman kerja yang sesuai dengan bidang skill tersebut.
Misalnya seorang marketing yang memiliki beberapa skill set terkait sales dan marketing seperti;
- Negotiation skill
- Public Speaking & Presentation skill
- Digital Marketing
- Content Creation
Maka dia bisa menuliskan pengalaman kerjanya dari level sebagai sales executive, kemudian naik menjadi Sales Supervisor, Area Sales Supervisor, hingga ke level Branch Sales Marketing Manager.
Format CV ini membantu kamu meng-highlight pencapaian dan kesuksesan dalam karir kamu, skill-skill yang kamu expert, dan cerita dibalik peningkatan karir kamu.
Contoh Format CV combination
Cara Membuat Cv dan Mendesainya agar Stand Out
Nah, sampailah kita pada bagian paling penting, yakni bagaimana membuat dan mendesain CV yang baik dan stand out bagi perekrut agar peluang kamu dipanggil jauh lebih besar.
Mari kita mulai…
1. Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum mendesain CV
Nah, sebelum kita membuka laptop dan mulai mendesain, pastikan kamu tidak melewatkan tahap yang sangat penting, yaitu persiapan.
Percayalah bahwa persiapan ini akan membuat kamu lebih mudah dan terarah dalam mendesain dan membuat cv kamu.
Baik menggunakan microsoft word ataupun mendesain menggunakan template. Bahkan juga jika kamu mendesain CV di hp.
Apa saja yang perlu dipersiapkan di awal:
1. Pastikan kamu paham mengenai skill dan kemampuan yang akan kamu cantumkan dalam CV.
Kamu bisa membuat list semua skill, keterampilan, pendidikan, sertifikasi, hobi, minat dan pengalaman yang kamu miliki.
Kemudian pastikan kamu tau poin apa yang relevan dengan pekerjaan yang kamu butuhkan.
2. Pastikan kamu paham mengenai jenis dan kualifikasi pekerjaan yang ingin kamu lamar.
Seperti apa jenis skill yang dibutuhkan di pekerjaan itu, software/aplikasi apa yang wajib dikuasai, bagaimana sistem kerjanya, dan lain sebagainya.
3. Pastikan juga kamu paham sedikit tentang perusahan tempat kamu melamar.
Apa visi mereka, bagaimana budaya kerja mereka, apa value yang penting bagi mereka.
Nah, kamu bisa meriset semua hal ini dari internet, social media, ataupun dengan bertanya dengan orang yang tepat. Misalnya karyawan senior perusahaan yang bersangkutan.
Setelah kamu melakukan persiapan ini, kamu bisa mendesain CV dengan lebih mudah dan terarah.
Kamu juga menjadi tahu informasi apa yang kamu perlu komunikasikan dalam CV-mu.
2. Merancang CV menggunakan Microsoft Word
Langkah selanjutnya adalah merancang CV yang akan kamu buat menggunakan Microsoft World.
Ini adalah rancangan awal mengenai hal-hal yang akan kamu cantumkan dalam CV kamu.
Menurut Iman Usman, Founder dari Ruang Guru, format CV yang baik umumnya mencantumkan poin-poin berikut ini:
*Apabila kamu masih kurang paham bagaimana menggunakan microsoft word kamu bisa cek pada artikel saya yang “Belajar Microsoft Word”.
1. Nama dan Profile Summary
Ini tentu bagian CV yang paling utama. Sebab nama kamu adalah hal pertama yang paling pertama dibaca oleh HRD.
Karena itu, sebaiknya kamu menulis nama kamu dengan huruf yang lebih besar dari font yang lainnya.
Perlukah untuk menulis gelar dengan lengkap?
Jawabannya tergantung. Ada orang yang menulis gelar dengan jelas sebagai bentuk penguatan bahwa ia memang orang yang qualified dibidang tersebut.
Ini bisa menjadi poin lebih terutama jika jenis pekerjaan yang dilamar dirasa cocok dan relevan dengan gelar tersebut.
Namun jika gelar itu dirasa tidak ada kaitannya dengan jenis pekerjaan ataupun tidak menambah nilai jual CV kamu, sebaiknya tidak perlu.
Hal selanjutnya adalah Profile Summary.
Ini adalah bagian deskripsi singkat mengenai diri dan objective kamu dalam kehidupan profesional.
Kamu bisa menulis poin-poin penting yang menjadi kelebihan kamu, ataupun tujuan karir yang ingin kamu bangun.
Contohnya sebagai berikut;
2. Informasi Kontak
Informasi kontak adalah bagian yang sangat penting dalam CV. Sebab dengan inilah perekrut atau HRD akan menghubungi kamu untuk tahap wawancara selanjutnya.
Karena itu pastikan kamu mencantumkan informasi kontak yang jelas, update dan bisa diakses.
Untuk informasi kontak, menurut Iman, kamu cukup mencantumkan 3 poin berikut ini:
- Nomor Handphone
- Alamat Rumah
- Email yang aktif
Pastikan juga alamat email yang kamu cantumkan aktif dan terkesan profesional. Jangan sekali-kali menggunakan alamat email yang ‘alay’ atau sulit untuk dieja.
3. Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan juga merupakan informasi yang penting ada dalam CV kamu.
Hal ini menjadi modal dasar untuk membangun kepercayaan HRD atas ilmu dan kemampuan yang kamu miliki dalam melamar pekerjaan tersebut.
Dalam menulis latar belakang pendidikan, tidak perlu menulis semua jenjang pendidikan kamu mulai dari TK hingga kuliah.
Saya menyarankan cukup dengan 2 pendidikan terakhir saja.
Misalnya pendidikan terakhir kamu adalah S1 maka cukup menyebutkan pendidikan Kuliah dan SMA saja.
Sebaiknya juga kamu menuliskan jurusan, tahun lulus dan prestasi yang kamu capai selama masa pendidikan tersebut.
4. Pengalaman Kerja/Organisasi
Bagi kamu yang sudah punya pengalaman kerja, ini tentu bagian penting yang perlu kamu tonjolkan dalam CV kamu.
Maka kamu bisa menempatkan posisinya dibagian atas, di bawah nama dan profile summary kamu.
Dalam menulis pengalaman kerja, pastikan kamu menulis dengan jelas dan terang mengenai
- Nama perusahaan tempat kamu bekerja.
- Posisi yang kamu tempati.
- lama bekerja.
- Prestasi ataupun kontribusi yang kamu lakukan dalam pekerjaan tersebut.
Sebagai contoh, jika kamu bekerja sebagai “Akuntan” maka kamu bisa menulis deskripsi pekerjaan sebagai berikut;
- Menghandle dan mengelola semua pembukuan dan arus kas perusahaan serta membuat laporan keuangan setiap bulannya dengan tingkat error 0,1%.
- Bertanggungjawab mendistribusikan penggunaan anggaran perusahaan ke berbagai devisi terkait dan mengaudit kinerja penggunaan anggaran tersebut.
Dengan menuliskan deskripsi pekerjaan seperti ini, kamu akan membuat HRD mengetahui tugas dan kemampuan kamu dengan lebih baik daripada sekedar menulis posisi saja.
Contoh lain untuk posisi marketing, misalnya sebagai berikut:
- Berhasil meningkatkan daily omzet perusahaan sebesar 35% dalam kurun waktu 1 bulan dengan cara meningkatkan stream income.
- Bertanggung jawab mengelola dan meningkatkan brand awareness perusahaan melalui social media dengan rutin membuat dan mengupdate berbagai konten kreatif, serta berhasil meningkatkan followers instagram sebesar 75% dalam waktu 3 bulan.
5. Penghargaan/Pencapaian Yang Relevan
Tips berikutnya cara membuat cv ialah, Kamu bisa meningkatkan nilai jual dan meyakinkan HRD dengan menambahkan bagian penghargaan atau pencapaian yang pernah kamu raih dibidang yang terkait dengan pekerjaan ini diperkejaan kamu sebelumnya.
Misalnya kamu bisa menuliskan:
- Berhasil mendapatkan penghargaan sebagai “Best Marketing Power 2019” dalam rangka meningkatkan penjualan perusahaan
- Memenangkan penghargaan sebagai karyawan teladan selama 3 bulan berturut-turut di lingkungan internal perusahaan.
Selain itu, kamu juga bisa menuliskan sertifikasi atau pelatihan yang pernah kamu ikuti yang terkait dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar.
6. Skill dan Qualifikasi
Bagian Skill dan Qualifikasi ini adalah salah satu bagian penting yang perlu kamu tekankan dalam CV kamu, sebab inilah hal yang sebenarnya kamu jual ke perusahaan.
Kamu bisa menuliskan hard skill dan soft skill yang memang kamu miliki untuk menunjang pekerjaan yang kamu lamar.
Antara Hard Skill dan Soft Skill keduanya penting dan sama-sama dibutuhkan oleh perusahaan.
Hardskill terkait dengan kemampuan atau keterampilan apa yang bisa kamu kerjakan, sementara soft skill terkait dengan bagaimana kamu bekerja dan bersikap.
7. Referensi
Bagian ini cukup optional. Kamu bisa mencantumkannya, atau juga bisa tidak.
Referensi terdiri dari nomor kontak seseorang yang bisa memvalidasi mengenai apa yang kamu tulis di dalam CV kamu.
Biasanya adalah mantan atasan di perusahaan sebelumnya ataupun dosen atau orang yang punya kualifikasi di bidang itu.
Jika memilih untuk mencantumkan, pastikan kamu sudah menghubungi orang yang bersangkutan sebelumnya.
Jika tidak ingin mencantumkannya, kamu bisa menulis keterangan seperti “available when requested” (tersedia jika diminta).
Nah, itulah beberapa poin penting yang harus ada dalam CV kamu. Selanjutnya kamu perlu mendesain informasi ini agar menarik dan stand out.
Kamu bisa menggunakan aplikasi desain seperti CorelDraw, atau yang lainnya. Jika ingin lebih mudah, kamu bisa menggunakan template CV yang tersedia banyak di Internet.
Kali ini kita akan menggunakan Canva, sebagai salah satu online editor yang sangat populer dan mudah digunakan.
Mendesain CV menggunakan Template di Canva
Canva adalah aplikasi editing berbasis web yang memiliki ribuan tamplate yang bisa kamu gunakan untuk mendesain apa saja, Termasuk CV.
Ada ribuan tamplate yang tersedia dan bisa kamu gunakan untuk mendesain CV kamu.
- 1. Pertama, buka Canva.com di browser kamu…
- 2. Selanjutnya pada kolom pencarian tuliskan “resume” kemudian enter. Maka dalam sekejap akan muncul ribuat template yang bisa kamu pilih.
- 3. Pilih salah satu template yang cocok denganmu.
- 4. Untuk mengedit bagian tertentu, kamu tinggal klik pada bagian tersebut kemudian mengubahnya. Sebagai contoh, untuk mengubah nama, klik 2 kali pada bagian nama itu, kemudian tulis nama kamu sendiri.
- 5. Kamu juga bisa mengubah warna dan font tulisan yang ada. Semua pilihan edit tersedia pada bar bagian atas.
- 6. Selanjutnya ganti foto menjadi foto kamu. Klik pada bagian foto tersebut, kemudian arahkan mouse ke bagian samping dan klik “unggahan”.
- 6.Klik “unggah media”. Kemudian pilih foto terbaik kamu.
- 7. Selanjutnya tunggu sampai proses upload selesai. Kemudian klik dan seret foto yang telah kamu unggah dan arahkan ke bagian foto tadi.
- 8. Maka secara otomatis foto kamu akan terganti.
- 9. Lanjutkan dengan mengedit bagian-bagian lainnya hingga selesai.
- 10. Setelah selesai, arahkan kursor pada tombol panah kebawah seperti gambar berikut ini, kemudian pilih jenis file yang akan kamu download.
- Kamu bisa memilih menggunakan file jpg, png, ataupun pdf.
- Jika kamu ingin mencetak CV kamu dalam bentuk hard copy, sebaiknya pilih jenis file “cetak pdf”.
- 11. Kemudian klik unduh. Tunggu hingga proses selesai, setelah itu CV kamu akan siap untuk digunakan. Seperti gambar berikut ini…
- 12. Gimana? Mudah kan?
Kesimpulan: Cara Membuat CV Yang Baik Dan Menarik
Nah, sampai di sini kamu sudah paham bagaimana membuat dan mendesain CV yang menarik dan stand out. Silahkan kamu praktekkan sesuai dengan kebutuhan kamu.
Ingat bahwa membuat CV yang baik adalah bukti bahwa kamu serius dengan pekerjaan dan karir kamu. Sebab CV-lah yang akan mempromosikan diri kamu di depan HRD.
Nah, dari semua langkah ini, bagian mana yang paling menarik menurut kamu?
Jangan lupa share di kolom komentar ya!