Cara Settings W3 Total Cache Plugin

Pada Artikel ini saya akan sharing bagaimana cara setting plugin w3 total cache agar website wordpress kamu bisa lebih cepat wusss,,, wuss,,, 🙂

Tutorial akan disertakan gambar step by step agar kamu mudah untuk mengikutinya..

Intro

Apa sih emangnya W3 total cache ini?

W3 Total Cache Plugin adalah salah satu plugin yang sudah ada sejak lama digunakan di WordPress.

Kegunaan cukup banyak diantaranya:

  • Mengurangi bandwith website kamu.
  • Memastikan konten pada website kamu tetap bisa dilihat meskipun website sedang down. Karena konten sudah tersimpan pada cache sebelumnya.
  • Meningkatkan load website.

Plugin Cache ini saat ini telah mempunyai banyak pengguna, rating yang tinggi, ulasan bagus, dan memiliki banyak manfaat untuk website wordpress.

Tetapi ketika pertama menggunakan W3 Total Cache Plugin, ada banyak pengguna wordpress kesulitan untuk cara settings W3 Total Cache Plugin.

Karena plugin ini menawarkan banyak fungsi di dalamnya.

Tentang Caching Dan Bagaimana Cara W3 Total Cache Plugin Bisa Mengatasinya

Sebuah website akan mencakup banyak file berbeda didalamnya yang tersimpan di sebuah server.

Untuk bisa melihat situs atau website di browser dibelahan dunia lain, file-file tersebut perlu berpindah antar server yang berbeda.

Tetapi, browser harus memuat file-file tersebut, yang bisa memakan waktu, apalagi ketika file tersebut ukurannya besar.

Disinilah caching berperan untuk bisa mempercepat loading file yang berukuran besar.

Cache dalam website ini bisa kamu anggap sebagai penyimpanan file yang sering kamu gunakan di komputer atau smartphone.

Kamu pastinya akan menemukan cache saat menggunakan aplikasi agar aplikasi bisa berjalan dengan cepat di sebuah sistem operasi.

Sama halnya cache di sebuah website, cache akan disimpan di penyimpanan yang berada di server, dan ketika diakses akan dipanggil kembali agar waktu akses atau loading website lebih cepat.

Namun, cache website atau browser akan menyimpan file tertentu dari website yang paling sering kamu lihat.

Saat kamu kembali ke website tersebut, cache akan mengambil file yang akan menghemat waktu loading website.

Sehingga sebuah website bisa loading dan diakses dengan cepat secara default.

Untuk pengguna WordPress, kamu akan sering menggunakan plugin untuk mengimplementasikan web caching di website yang kamu kelola.

Ada banyak plugin caching yang tersedia di wordpress, dan semuanya berfokus pada berbagai jenis server dan aplikasi.

Disini saya juga menggunakan W3 Total Cache Plugin.

Sehingga pada kesempatan kali ini saya akan berbagi cara settings W3 Total Cache Plugin agar website kamu juga bisa memiliki loading yang lebih cepat ketika diakses oleh pengunjung.

Tentang W3 Total Cache Plugin

W3 Total Cache Plugin merupakan solusi yang telah banyak digunakan pemilik website wordpress untuk mengimplementasikan caching.

Ini merupakan salah satu plugin caching terbaik yang ada di wordpress dengan banyak pilihan pengaturan caching yang bermanfaat.

Pengembang menyebutnya Web Performance Optimization (WPO) framework dari plugin W3 Total Cache ini hadir dengan sejumlah fitur dan fungsi utama seperti :

  • Kamu bisa meng-cache hampir setiap file di website kamu miliki, seperti halaman page, halamanposting, file core, objek database, fragmen memori, feed Really Simple Syndication (RSS) , dan masih banyak lagi.
  • Plugin ini memiliki opsi untuk menyiapkan opsi caching browser khusus, selain elemen lain di situs web yang kamu miliki.
  • Kamu bisa memilih untuk Defer bagaimana kamu memuat beberapa file. Hal ini penting untuk mengatur cara loading website kamu miliki, dari file tercepat hingga yang paling lambat.
  • Kamu bisa menautkan Content Delivery Network (CDN) kamu ke plugin ini, untuk bisa meningkatkan kinerja jauh lebih baik.

Kabar baiknya, kamu tidak perlu membayar untuk bisa menggunakan W3 Total Cache.

Walaupun gratis plugin ini telah menawarkan hampir semua fungsionalitas pengaturan cache yang kamu butuhkan secara gratis.

Secara keseluruhan, plugin W3 Total Cache memungkinkan kamu meningkatkan kinerja website yang kamu miliki.

Plugin ini juga bisa menguntungkan Search Engine Optimization (SEO) dan peringkat website kamu pada search engine.

Jika kamu mengetahui settingan plugin W3 Total Cache dengan cara yang benar, kamu akan melihat peningkatan pada waktu loading, kinerja server, penggunaan bandwidth, dan lainnya.

Di bawah ini saya akan memandu kamu untuk mengetahui cara settings W3 Total Cache plugin secara lengkap.

Cara Settings W3 Total Cache Plugin Dalam 5 Langkah

Berikut ini saya akan menunjukkan kepada kamu cara settings W3 Total Cache plugin secara lengkap di website WordPress yang kamu miliki.

Berikut merupakan langkah-langkah yang akan saya bahas untuk melakukan pengaturan W3 Total Cache plugin:

  • Instalasi dan aktivasi
  • Menerapkan Pengaturan Caching di dalam Plugin
  • Mengaktifkan Pengaturan Lazy Loading
  • Menerapkan Cara Menautkan CDN Ke W3 Total Cache
  • Melakukan Minify Files Menggunakan W3 Total Cache

Dari penerapan langkah tersebut, kita akan membahas satu tugas penting yaitu membersihkan cache website wordpress.

Langkah 1 – Instal dan Aktifkan W3 Total Cache Plugin

Kamu akan menginstal W3 Total Cache dengan cara yang sama seperti kamu mengiinstal plugin WordPress lainnya.

Yaitu kamu masuk ke menu Plugins > Add New di dalam dasbor WordPress.

Cara settings w3 total cache plugin

Setelah kamu menyelesaikan aktivasi plugin, kamu akan melihat beberapa Menu baru di bilah sisi kiri dasbor.

Pengaturan inti dari plugin W3 Total Cache ada di menu Performance.

Cara settings w3 total cache plugin

Kamu akan melihat sejumlah opsi di menu Performance, dan meskipun saya disini tidak akan membahas semuanya.

Kamu bisa menyiapkan pengaturan yang utama melalui tautan Setup Guide.

Dengan mengklik Setup Guide maka akan membawa kamu menerapkan beberapa langkah untuk melakukan pengaturan semua aspek terpenting dari plugin W3 Total Cache.

Kamu cukup klik tombol Next untuk melanjutkan ke cara settings w3 total cache plugin selanjutnya.

Cara settings w3 total cache plugin

Nantinya kamu akan melihat melihat berbagai opsi pengaturan caching yang bisa kamu gunakan.

Langkah 2 – Pengaturan Caching di dalam Plugin W3 Total Cache

Setup Guide memungkinkan kamu melakukan pengaturan opsi untuk setiap cache individual yang ditawarkan.

Ada empat pilihan cara kerja plugin yang bisa dipilih seperti :

  • Page cache. Ini akan membuat waktu antara permintaan pengguna dan pemuatan halaman awal – Time to First Byte menjadi lebih singkat.
  • Database cache. Kamu akan menyimpan kueri database reguler dengan menerapkan pengaturan cache ini.
  • Object cache. Dengan menggunakan cara kerja ini, plugin ini akan menyimpan ‘objek’ yang digunakan situs kamu di dalam core untuk membangun halaman website.
  • Browser cache. Ini akan menyimpan file di komputer lokal pengguna, dan terdiri dari file yang akan sering mereka akses.

Tombol Test Page Cache memungkinkan kamu melakukan tes, dan kamu harus mengklik tombol biru di bagian ini.

Cara settings w3 total cache plugin

Setelah tes selesai, kamu akan melihat beberapa pilihan untuk dipilih.

Saran saya kamu harus memilih storage engine yang direkomendasikan oleh plugin, lalu silahkan kamu klik tombol next.

Cara settings w3 total cache plugin

Sama halnya pada database cache. Tetapi, saat kamu mengklik test database cache dan melihat hasilnya, maka kamu tidak akan melihat opsi yang direkomendasikan.

Cara settings w3 total cache plugin

Kecuali jika kamu memilih mesin penyimpanan Redis atau Memcached, maka kamu harus menonaktifkan cache ini untuk menyelesaikan masalah kinerja.

Kamu harus melakukan proses yang sama seperti Page Cache pada bagian Object Cache dan Browser Cache.

Test Cache dan pilih opsi yang direkomendasikan atau tercepat yang tersedia setelah kamu melakukan test.

Cara settings w3 total cache plugin

Setelah kamu menyelesaikan bagian ini dan mengklik tombol Next, maka kamu akan masuk ke bagian Lazy loading.

Langkah 3 – Pengaturan Lazy Loading

Singkatnya, Lazy Loading merupakan saat website akan menunggu untuk memuat konten ke halaman hingga pengguna melakukan scrolling.

Pengaplikasian yang paling umum yaitu pada file media, karena sering kali ini adalah file terbesar di dalam website kamu, baik dalam hal ukuran file maupun sumber daya.

Ada banyak plugin yang tersedia untuk membantu Lazy Loading, tetapi W3 Total Cache menyertakan ini secara default di dalam plugin.

Untuk mengaktifkannya, kamu cukup klik kotak centang di dalam Setup Guide.

Cara settings w3 total cache plugin

Setelah kamu melakukan mengaktifkannya dan mengklik tombol Next, kamu akan meninjau pengaturan kamu di layar terakhir.

Cara settings w3 total cache plugin

Kamu akan mencatat referensi ke beberapa opsi pengaturan tambahan yang bisa membantu kinerja website kamu menjadi lebih cepat.

Pada tahap cara settings w3 total cache plugin selanjutnya, kita akan melihat beberapa pengaturan tambahan lainnya yang bisa diatur.

Langkah 4 – Tautkan CDN Ke W3 Total Cache

Jika kamu ingin menerapkan caching website untuk melayani situs kamu lebih cepat diakses dari seluruh dunia.

Maka kamu harus mendaftarkannya ke CDN. CDN akan mendistribusikan salinan situs kamu ke banyak server berbeda.

Setelah pengunjung mengakses website kamu, CDN akan menemukan salinan terdekat yang tersedia dan mengirimkannya ke pengunjung lainnya.

Ini merupakan cara yang luar biasa untuk meningkatkan kinerja, mengurangi waktu pemuatan atau loading web, dan menjaga kecepatan loading website kamu tetap konsisten.

W3 Total Cache bisa membantu kamu untuk melakukan pengaturan ini hanya dalam satu klik.

Untuk melakukan Cara settings w3 total cache plugin ini, kamu buka menu Performance > General Settings di dalam dashboard WordPress.

Di bagian atas halaman ini, kamu akan melihat sejumlah tautan ke pengaturan yang berbeda. Silahkan kamu mengklik link CDN.

Cara settings w3 total cache plugin

Setelah pengaturan CDN terbuka, maka akan memberi kamu kotak centang untuk mengaktifkan CDN dan menu drop-down untuk memilih jenis CDN yang ingin digunakan.

Cara settings w3 total cache plugin

Kamu juga akan melihat bahwa ada opsi lebih lanjut untuk CDN kamu di halaman pengaturan khusus ( Performance > CDN ).

Cara settings w3 total cache plugin

Namun, ini hanya akan berlaku setelah kamu selesai menyiapkan CDN, jadi kamu bisa melewati halaman ini untuk saat ini sampai kamu menyelesaikan proses penyiapan lengkap dan mulai menggunakan plugin W3 Total Cache.

Langkah 5 – Minify Files Menggunakan W3 Total Cache

Minfikasi akan mengambil file CSS dan JavaScript website kamu dan membuatnya sekecil mungkin. Ini akan menghapus semua white space dari file kamu.

Hal ini tidak akan memengaruhi sebagian besar fungsinya, tetapi akan mengurangi ukuran file agar bisa loading dengan lebih cepat.

W3 Total Cache memungkinkan kamu menerapkan teknik lanjutan ini ke file di website kamu. Kamu bisa masuk ke menu Performance > General Settings > Minify screen.

Cara settings w3 total cache plugin

Untuk mengaktifkan fitur Minify, kamu bisa mengeklik kotak centang untuk mengaktifkan minifikasi, lalu menyimpan perubahan.

Namun, kamu akan melihat beberapa opsi lain di sini. Yang utama yaitu apakah menggunakan minifikasi Auto atau Manual.

Saya menyarankan opsi Auto untuk saat ini, tetapi nantinya kamu bisa beralih ke Manual .

Ada juga opsi lebih lanjut untuk men-tweak bagaimana W3 Total Cache memperkecil file kamu di layar Performance > Minify.

Tetapi, pengaturan ini hanya untuk advance tips

Opsi default seringkali sudah cukup baik untuk kebutuhan kamu saat ini. Atau setidaknya untuk bisa memahami manfaat yang akan kamu dapatkan dari minifying files.

Masalah Utama yang Harus kamu Lakukan Saat Menggunakan Plugin Caching Apa Pun

Dalam kebanyakan kasus, setelah kamu akan selesai menerapkan cara settings W3 Total Cache plugin, maka kamu akan membiarkannya plugin dan tidak menggunakannya lagi.

Tetapi sebenarnya, terkadang kamu perlu memecahkan masalah lainnya dengan plugin ini untuk menyelesaikan masalah caching saat sudah lama digunakan.

Salah satu masalah yang umum terkait cache pada konten website biasanya saat melakukan update pada postingan lama kamu.

Tetapi karena cache masih menampilkan konten lama, maka konten postingan yang telah kamu perbarui tidak akan ditampilkan ke pengunjung website kamu.

Jadi kamu harus melakukan perbaikan untuk melakukan pembersihan cache secara manual.

Cara Menghapus Cache Dengan Purge All Cache

Plugin W3 Total Cache menyediakan cara sederhana untuk membersihkan clear cache atau purge cache. Untuk melakukan ini, buka toolbar di dasbor WordPress kamu, dan arahkan kursor ke menu Performa, sampai membuka menu drop-down. Di dalamnya, kamu akan menemukan opsi untuk Purge All Cache.

Cara settings w3 total cache plugin

Kamu mungkin hanya ingin membersihkan satu cache saja, maka dalam hal ini kamu bisa membuka sub-menu Purge Modules dan memilih cache yang kamu inginkan hapus.

Cara settings w3 total cache plugin

Dari sini, kamu bisa periksa website kamu, dan konten postingan atau halaman mana yang akan menampilkan versi terbaru dari yang telah kamu update.

Jika kamu masih terus mengalami masalah setelah melakukan metode ini, sebaiknya hubungi penyedia hosting.

Bahwa kamu mengalami masalah pada cache website dan kamu akan mendapatkan saran terbaik untuk mengatasi masalah cache.

Penutup

Jika kamu ingin memiliki sebuah website yang bisa diakses dengan loading website yang cepat saat diakses dari seluruh dunia.

Maka menerapkan plugin caching adalah langkah terbaik yang wajib kamu lakukan.

Untuk website WordPress, ada banyak plugin caching yang tersedia, tetapi masing-masing plugin memiliki serangkaian fitur dan fungsionalitas yang berbeda untuk melakukan pengoptimalan cache.

Plugin W3 Total Cache merupakan salah satu plugin terbaik yang bisa kamu gunakan di website wordpress untuk melakukan pengoptimalan cache.

Plugin ini memungkinkan kamu menerapkan teknologi caching terbaik di website wordpres kamu dengan mudah, dan juga menyediakan banyak opsi pengoptimalan cache website.

Dan tentunya dengan menggunakan Plugin W3 Total Cache kamu bisa menggunakannya secara gratis.

Leave a Comment